PETANI CENGKEH CURHAT KE PROF. IFUL
Arief Hatba (51 th) petani cengkeh asal desa Talaga Pantai Barat Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah merasa lega. Kebun cengkeh miliknya tidak berbuah sejak 4 (empat) tahun terakhir. Hal serupa juga dialami umumnya oleh petani cengkeh di dataran tinggi pulau Sulawesi. Para petani cengkeh tidak tahu apa penyebabnya apalagi solusinya. Padahal biasanya pohon cengkeh setiap 2 (dua) tahun berbuah lebat, setelah buah antara.
Sudah rahasia umum, bahwa hasil kebun cengkeh telah mengubah ekonomi petani. Dari hasil cengkeh bisa menunaikan ibadah haji, bangun rumah, sekolahkan anak, beli kendaraan dll.
Anggota DPRD Kabupaten Donggala periode 2014 - 2019 ini, sangat bersyukur atas pencerahan Prof Iful pagi ini. Pohon cengkehnya yang sekitar 300 pohon yang tidak berbuah sejak bencana gempa bumi 2018 silam, mendapatkan jalan keluar dari Prof. Iful.
"Kapan waktunya Prof, kita ke Talaga lihat kebun cengkeh", tanya Arief Hatba.
Jika diurut ke belakang, sepertinya pohon cengkeh tidak berbuah salah satunya disebabkan oleh maraknya tungku penyulingan minyak daun cengkeh. Sejak 5 (lima) tahun terakhir, pohon cengkeh bersih karena daun cengkeh kering dikumpul dan diangkut ke tungku penyulingan. Unsur hara yang terdapat pada daun cengkeh kering padahal dibutukan dalam proses pertumbuhan pohon dan buah, tersapu bersih. Resep Prof. Iful ini telah diterapkan dan dirasakan oleh Pak Akhsan. Kebun cengkeh Pak Akhsan kini kembali berbuah. "Ini barusan pak Akhsan kirim WA, terima kasih Prof, pohon cengkehku sudah muncul buahnya" terang Prof. Iful tanpa basah basih. "Jadwalkan, minggu depan kita turun lapangan", tegas beliau ke Arief Hatba. Sehat selalu TOPANRITATA.
Komentar
Posting Komentar