Filosofi 5 Jari Dalam Kepemimpinan

Beragam versi tentang filosofi 5 jari dalam kepemimpinan. Berikut ulasannya, dari beragam profesi, mulai dari versi pengusaha, ulama dan ilmuan.

Versi Abraham Ronalski
Ibu Jari atau jempol
Pemimpin yang bijak adalah orang yang merasa tidak pernah segan dalam memberikan apresiasi. Sikap bijak kita melalui simbol ibu jari akan memberikan feedback positif baginkita maupun orang lain yang kita berikan apresiasi atau sanjungan. Ibu jari dapat juga diartikan sebagai penghargaan orang lain secara ikhlas dan terpuji.

Jari telunjuk
Pemimpin yang bijak adalah seorang pemimpin yang mampu memberikan perintah maupun tugas kepada bawahannya dengan tegas dan lugas. Pelimpahan wewrnang dan tanggungjawab sesuai dengan fungsinya akan mwmudahkan kita bekerja secara team work yang solid. Pemimpin harus memiliki keyakinan yang memiliki kebenaran.

Jari tengah
Kepemimpinan akan terwujud jika kita memiliki kearifan dan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah. Seorang pemimpin harus mampu menjadi penengah dan penyelesai masalah (problem solver), bukan problem maker (pembuat masalah).

Jari manis 
Artinya humoris yang pada tempatnya. Pemimpin juga harus memiliki nilai seni yang tinggi dan bersahaja. Pemimpin harus dapat menjadi teladan yang baik bagi semua orang dan memberikan perilaku, tutur kata, dan sikap yang lembut dan bijaksana.

Jari kelingking
Pemimpin tidak dapat ditentukan secara fisik, karena yang menentukan kepemimpinan kita adalah karakter dan nilai (values) dalam diri kita. Pemimpin jiga harus mampu menyelamatkan orang lain meskipun dirinya harus berkorban

Versi PW. Pamungkas; 
Analysis Bill Gates Founder Microsoft
Jari jempol
Pemimpin memberikan apresiasi dan menjadi role model attitude, inspirator dan motivator bagi team

Jari telunjuk
Mampu memberikan arahan, petunjuk dan panduan yang jelas serta terukur untuk mencapai tujuan organisasi

Jari tengah
Memiliki kemampuan berkomunikasi dan memposisikan dirinya tegas dan kuat, penuh perhatian dan kasih sayang serta mampu merasakan dan memberi energi kepada team

Jari manis
Memiliki kasih sayang sebagai pemimpin

Jari kelingking
Menggambarkan pemimpin harus memiliki kompetensi pengetahuan dan skill dalam menjalankan kepemimpinannya. Memiliki keahlian dan kefasihan dalam menyusun strategi

Versi Uztad Abdul Somad
Ibu Jari atau jempol
Adalah perempuan karena kasih sayangnya dapat menciptakan calon pemimpin

Jari telunjuk
Seorang pemimpin diibaratkan sebagai jari telunjuk yang bertugss mengurusi segala kepentingan rakyat. Dengan kuasanya, seorang pemimpin tidak hanya dapat membuat daerah atau negara menjadi makmur dan sejahtera tapi juga dapat mengantarkannya ke jurang kehancuran.

Jari tengah
Alim ulama.diposisikan sebagai jari tengah yang brrfungsi untuk meredam segala keresahan dan membuat suasana selalu sejuk di tengah masyarakat

Jari.manis 
Diibaratkan generasi muda yang mesti dijauhkan dari pengaruh negatif seperti narkoba, seks bebas dll agar menjadi pemimpin tangguh di kemudian hari

Jari kelingking
Simbol dari orang kecil. Meski terkadang tidak terlihat perannya, namun keberadaan mereka sangat dibutuhkan dalam.masyarakat. jangan sepelekan mereka karena belum tentu kita lebih mulia dari mereka. Terkadang do'a -do'a merekalah yang cepat dikabulkan.

UAS menambahkan bahwa perekonomian yang kuat sebagai urat nadi pembangunan

Versi Prof. Ir. Saiful  Darman, MP., CEIA
Ibu jari atau jempol 
Jempol diibaratkan sebagai pemimpin. Dalam kepemimpinan ibu jari, mesti dibantu oleh empat jari yang lain. 

Pertama,  jari telunjuk. 
Ibarat seorang ahli atau ilmuan. Segala kebijakan dan keputusan pemimpin mestinya atas dasar hasil kajian oleh para ahli atau ilmuan. Keputusan yang diambil berdasarkan hasil kajian tersebut, tentu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Demikian halnya, setiap kebijakan mesti terlebih dahulu ada telaah dari para ahli khusus aspek.legalitas atau hukum. 

Kedua, jari tengah. 
Ibaratnya seorang pemberani yang sewaktu - waktu akan membentengi dan mengamankan pemimpin. Seorang pemberani rela mati demi menyelamatkan dan membela pemimpinnya. 

Ketiga, jari manis 
Melambangkan seorang yang berduit atau mungkin sekarang kerap disebut oligarki ekonomi. Seorang calon pemimpin membutuhkan anggaran dalam meraih kekuasaan. Apalagi dalam pemilihan langsung, dibutuhkan biaya besar mengenalkan diri untuk memperoleh suara rakyat. Demikian halnya, semakim tinggi jabatan politik yang diperebutkan, maka cenderung semakin besar anggaran yang dibutuhkan. Saat berkuasa pun demikian, semakin luas wilayah yang dipimpin, tentu semakin besar pula anggaran yang dibutuhkan untuk membangun wilayah tersebut.

Keempat, jari kelingking. 
Diibaratkan dengan rakyat. Rakyat mesti dilayani dengan baik. Ibaratnya, layani rakyat sebelum berteriak atau menangis. Bukan sebaliknya, dekat dengan rakyat sifatnya musiman. Rakyat  hanya diperhatikan saat musim kampanye atau mendekat, saat rakyat berteriak dan atau menangis karena protes. Wassalam, semoga bermanfaat.
Sumber : media onliine

Komentar

Postingan populer dari blog ini

THREE IN ONE

Duka Talise, Saya Siap

"MEMANAS" RENCANA MUSWILKKSS SULTENG