Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sosial

Cerita Korban Likuifaksi

Gambar
Bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi, 28 september 2018 dan Pandemi Covid - 19 sangat berbekas bagi ekonomi masyarakat Sulawesi Tengah. Bapak Paimun 64 tahun, warga desa Jono Oge Kabupaten Sigi seakan tidak percaya bahwa kehidupan ekonomi yang dibangun puluhan tahun, bisa lenyap dalam seketika.  Rumah pribadi rusak berat sudah tidak layak lagi ditempati sedangkan lahan 1 heltar miliknya yang selama ini dimanfaatkan untuk bercocok tanam beragam sayur-sayuran dan buah hingga setiap hari menyuplay pasar Masomba Kota Palu hancur dalam sekejap akibat gempa bumi dan likuifaksi. Kerugiannya ditaksir tembus millyaran rupiah. Memang Desa Jono Oge kecamatan Biromaru kabupaten Sigi adalah satu diantara tiga lokasi terparah akbat likuifaksi dan dua lainnya yaitu kelurahan Petobo dan Kelurahan Balaroa Kota Palu. Akibat bencana alam terdahsyat dalam sejarah Sulawesi Tengah itu, memaksa warga kelahiran Banyuangi - Jawa Timur ini untuk meninggalkan Desa Jono Oge Kabupaten Sigi d...

Celetukan, Pasca Rapat Kerja KPMB Sulteng

Gambar
Tepat pada hari jadi kabupaten Bulukumba ke - 63, Sabtu, 4 Februari 2023, Dewan Pengurus Propinsi Kerukunan Perantau Masyarakat Bone (KPMB) Sulawesi Tengah menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah di Palu Golden Hotel. Pelaksanaan rapat kerja wilayah KPMB Sulteng turut dihadiri oleh Ketua Pilar Kerukunan Keluarga Je'ne Ponto Akhmad Sumarling, SE. Dalam Sambutannya, Ketua KPMB Sulteng Dr. Taslim Bahar menegaskan perubahan nama paguyuban dari Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) merupakan hasil Musyawarah Besar KKMB di Makassar pada bulan juni 2022 silam. Pada rapat kerja wilayah, Sekretaris KPMB Sulteng Dr. Rafiuddin menguraikan draft program kerja organisasi terdiri dari bidang organisasi dan kelembagaan, bidang keuangan dan pendanaan, bidang keagamaan,bidang sosial kemasyarakatan setta bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pada sesi pembukaan rapat kerja wilayah KPMB Sulteng, Ketua Dewan Penasehat Dr. Idham Chalid menyampaikan sambutan dengan menyetir sejumlah falsa...

KKSS, Kumpulan Orang Kaya..?

Gambar
Bu Ria (36 thn). Dekat jembatan, jalan Merpati Kota Palu. Enam tahun sudah.  Jualan kue tradisional khas Makassar -  Sulawesi Selatan. Sebutannya buroncong. Terbuat dari tepung terigu, santan dan parutan kelapa, gula dan garam.  Meski lahir di Palu. Warga asal Bontocani kabupaten Bone - Sulawesi Selatan ini, masih sangat fasih berbahasa bugis. Juga nyaris tiap tahun, pulang kampung karena orang tuanya tinggal di Bone. "Tahunya dari Bu Mega Pak, sepupu suamiku yang di Jakarta, jawabnya saat saya tanya mengenai Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) dan Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB). Ketua KKMB Dr. Taslim Bahar, juga kenal dari tetangganya. Keluarga Bu Ria belum pernah gabung di kedua paguyuban ini. "Malu saya Pak, karena orang kaya semua di situ" ujarnya.  Bu Ria sempat ceritakan keikutsertaannya pada acara yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia. Ketika itu, dengan senang hati mendorong gerobak buroncongnya ke Taman GO...

THREE IN ONE

Gambar
(Dari kiri ke kanan : Andi Ridwan, SH., Dr. Taslim Bahar,  Akhmad Sumarling, SE.) Senada dengan tulisan latar. Ketiga tokoh KKSS Sulteng ini, tidak pernah kehabisan ide/ gagasan, narasi dan eksekusi. Mengutip Prof. Anies Baswedan  Bakal Calon Presiden NRI 2024. Gonjang - ganjing Muswil 4 KKSS Sulteng dalam setahun terakhir, memicu andrenalin dan rasa keprihatinan ketiga tokoh ini untuk mengambil bagian dan berupaya menemukan solusi terbaik bagi masa depan KKSS Sulteng yang demokratis. Pelan dan terukur, upaya itu menemui titik terang. Setelah melalui serangkaian etape pertemuan.  Dari aspek peserta, telah mengalami kemajuan signifikan. Mulanya hanya terbatas pada sejumlah pemerhati hingga akhirnya kini berhasil menghadirkan pengurus, baik Badan Pengurus Wilayah  maupun Badan Pengurus Daerah dan pilar-pilar serta organisasi otonom. Meski belum seratus persen tapi secara perlahan dan terencana  menuju mayoritas. Dari aspek solusi, telah berhasil merumu...

EKSISTENSI KKSS SULTENG "Antara Ada Dan Tiada"

Gambar
Setujukah Hi. Tjabani Lanjut...? Pertanyaan inilah yang muncul, dalam diskusi KKSS pada tanggal, 24 Desember 2022 di Restouran Kampung Nelayan Kota Palu. Sebagaimana forum diskusi pada umumnya, moderator diskusi menyampaikan pengantar tentang eksistensi KKSS Sulteng. Dalam pengantarnya Andi Ridwan Batara Guru, SH. menguak sejumlah fakta, potensi dan harapannya terhadap KKSS Sulteng. Masa kepemimpinan ketua KKSS Sulteng hanya 1 (satu) periode. Di era H. Tjabani sebagai Ketua, KKSS Sulteng kacau balau. Badan Pengurus Daerah (BPD) kebanyakan hanya mandat dan tanpa melalui musyawarah daerah. Hubungan antara pengurus atau pemegang mandat yang baru dengan pengurus sebelumnya putus dan tanpa koordinasi. Demikian halnya dengan pengurus pilar, nyaris tanpa koordinasi. Padahal KKSS mestinya berfungsi untuk mengkoordinasikan pilar-pilar. Karena kekuatan KKSS ada pada pilar - pilar.  Secara organisasi KKSS mesti dikritisi. Meskipun KKSS Sulteng memiliki sumberdaya manusia yang meli...

"MEMANAS" RENCANA MUSWILKKSS SULTENG

Gambar
Dalam setahun terakhir, tepatnya sejak Nopember 2021. Isu Musyawarah Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (Muswil - KKSS) Propinsi Sulawesi Tengah kerap "memanas" lalu meredup. Munculnya sejumlah nama dengan beragam latar belakang dan profesi, membuat persiapan pelaksanaan Muswil KKSS Sulteng semakin dinamis.  Kiprah Organizing Committee (Andi Ridwan Batara Guru) dan Steering Committee (Dr. Idham Chalid) yang dibentuk setahun lalu, berhasil menarik dan menginspirasi serta membangkitkan gairah para tokoh KKSS di Sulawesi Tengah untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan Muswil KKSS Sulteng. Jiwa besar dan komitmen pemegang mandat Hi. Tjabani Dg. Mangeppe yang bersedia menyelenggarakan Muswil KKSS Sulteng dalam waktu dekat juga patut diapresiasi.  Terbukti, telah beredarnya undangan penyelenggaraan rapat BPW KKSS Sulteng pada hari ini, jumat, 22 Desember 2022 yang dimaksudkan untuk finalisasi kepanitiaan Muswil4 KKSS Sulteng. Jiwa besar itu, juga ditunjukkan deng...

Duka Talise, Saya Siap

Gambar
Nasir Manase (49 thn).  Putra Bugis - Kaili. Pendidikan STM Palu 93. Mempunyai 5 orang anak dari isteri yang bernama Fitriani (51 thn). Si bungsu kelas 5 SD dan sulung kuliah semester terakhir di Universitas Tadulako Palu.  Berprofesi sebagai sopir, sejak usia 25 tahun. Setengah hidupnya berada di belakang lingkar kemudi atau setir. Sebagai sopir truk 10 roda rute Palu - Makassar - Manado di perusahaan aneka gas selama 10 tahun. Selanjutnya, menjadi sopir pribadi seorang kontraktor dan sopir dinas Wakil Bupati Banggai Laut. Sejak itu, kerap rangkap sopir ambulance. Sopir ambulance sejak 8 tahun lalu. Awalnya, adanya mobil ambulance  nganggur di rumah  anggota DPRD Kota Palu. Anggota DPRD yang dimakaud juga sebagai ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Talise. Mobil ambulance itu  bantuan untuk LPM Kelurahan Talise.  Awalnya, mobil ambulance LPM hanya untuk.mwlayani warga yang Kelurahan Talise. Lama kelamaan semakin dikenal dan hi...