Burung Endemik Sulawesi Terancam Punah

Alo. Nama lokal burung Julang Sulawesi. Burung endemik Sulawesi acapkali jadi sasaran perburuan liar. Burung alo hidup di kawasan konservasi dan hutang lindung. Menurut Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA), populasi burung julang Sulawesi kian kurang akibat aktivitas perburuan liar. 

Lalu, kemana hasil perburuan liar burung endemik Sulawesi tersebut..........?
Temuan ini mengejutkan. Tak  terduga sebelumnya. Tapi, ini salah satu fakta tak terbantahkan. Bisa mengungkap tabir. Mengapa perburuan liar burung yang dilindungi ini terus berlangsung. 
Ternyata untuk umpan ikan. Mata pancing yang biasanya menggunakan umpan dari kain sutra. Justru bergeser ke bulu burung alo. 
"Sekitar dua tahun terakhir, menggunakan bulu burung alo sebagai umpan ikan. Umpan bulu burung alo ini untuk memancing jenis ikan bete - bete dan ruma-ruma " ujar nelayan pancing ini saat sedang asyik mengikat helaian bulu burung alo pada setiap mata pancingnya.
Saat ditanya, dari mana bulu burung alo ini diperoleh. Secara lugas disampaikan bahwa "bulu burung alo ini diperoleh dengan membeli dari keluarga di Kulawi seharga 150 ribu per kepala".

Saat wawancara, bapak dua anak ini, menyampaikan kekesalannya karena semalam kecurian. Mata pancingnya yang telah dipasangi umpan bulu burung alo, hilang karena di curi. Entah siapa pelakunya. Saya tidak turun kelaut pagi ini karena masih kembali mengikat umpan.

Jumlah mata pancing yang dipasangi bulu burung alo antara 75 - 100 setiap kali melaut. Sekali memancing bisa memperoleh satu termos ikan ruma - ruma atau bete - bete segar. Ikan - ikan segar itu, langsung diantar ke pasar Inpres Manonda Palu. Sebuah perahu katinting, selalu setia menemaninya setiap kali memancing. "Kayu perahu itu, juga menggunakan kayu dari Kulawi" tutup bapak yang sejak kecil hoby memancing ikan dan tidak ingin dituliskan namanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

THREE IN ONE

Pemaparan Quesioner IKIP 2023

Duka Talise, Saya Siap