Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Donatur Yang Terlupakan

Gambar
Hi. Usman dan Dr. Abdurrahim Nyaris bangkrut. Saat terlibat dalam politik praktis. Pemilihan kepala daerah. Ketika itu, sebagai donatur bakal pasangan calon. Anggaplah ring 1 (satu).  Sebagai donatur. Dirinya bertanggungjawab untuk membiayai kebutuhan pasangan calon. Mulai dari cetak alat peraga kampanye misal stiker, kaos dll, biaya perjalanan hingga "mahar"partai politik pengusung. "Kalau menang, apa yang haji mau, semua pengeluaran haji dicatat ya, termasuk tiket.?", kalimat itu sering terlontar dari mulut pasangan calon. Pak Haji mengumpulkan dan menyimpan semua tiket penerbangan. Bersama pasangan calon, sang donatur bolak balik Plw -Jakarta. Naik pesawat selalu duduk dibarisan kursi paling depan.  "Lupa nama persisnya. Hotel, tempat dimana biasanya kami menginap saat ke Jakarta. Hotel itu, dekat Masjid Istiqlal", ujarnya.  Kedekatan saya dengan pasangan calon ketika itu, sangat dekat. Bila masih ada didalamnya ring 1 (satu) maka sayalah or...

KKSS, Kumpulan Orang Kaya..?

Gambar
Bu Ria (36 thn). Dekat jembatan, jalan Merpati Kota Palu. Enam tahun sudah.  Jualan kue tradisional khas Makassar -  Sulawesi Selatan. Sebutannya buroncong. Terbuat dari tepung terigu, santan dan parutan kelapa, gula dan garam.  Meski lahir di Palu. Warga asal Bontocani kabupaten Bone - Sulawesi Selatan ini, masih sangat fasih berbahasa bugis. Juga nyaris tiap tahun, pulang kampung karena orang tuanya tinggal di Bone. "Tahunya dari Bu Mega Pak, sepupu suamiku yang di Jakarta, jawabnya saat saya tanya mengenai Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) dan Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB). Ketua KKMB Dr. Taslim Bahar, juga kenal dari tetangganya. Keluarga Bu Ria belum pernah gabung di kedua paguyuban ini. "Malu saya Pak, karena orang kaya semua di situ" ujarnya.  Bu Ria sempat ceritakan keikutsertaannya pada acara yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia. Ketika itu, dengan senang hati mendorong gerobak buroncongnya ke Taman GO...

THREE IN ONE

Gambar
(Dari kiri ke kanan : Andi Ridwan, SH., Dr. Taslim Bahar,  Akhmad Sumarling, SE.) Senada dengan tulisan latar. Ketiga tokoh KKSS Sulteng ini, tidak pernah kehabisan ide/ gagasan, narasi dan eksekusi. Mengutip Prof. Anies Baswedan  Bakal Calon Presiden NRI 2024. Gonjang - ganjing Muswil 4 KKSS Sulteng dalam setahun terakhir, memicu andrenalin dan rasa keprihatinan ketiga tokoh ini untuk mengambil bagian dan berupaya menemukan solusi terbaik bagi masa depan KKSS Sulteng yang demokratis. Pelan dan terukur, upaya itu menemui titik terang. Setelah melalui serangkaian etape pertemuan.  Dari aspek peserta, telah mengalami kemajuan signifikan. Mulanya hanya terbatas pada sejumlah pemerhati hingga akhirnya kini berhasil menghadirkan pengurus, baik Badan Pengurus Wilayah  maupun Badan Pengurus Daerah dan pilar-pilar serta organisasi otonom. Meski belum seratus persen tapi secara perlahan dan terencana  menuju mayoritas. Dari aspek solusi, telah berhasil merumu...

EKSISTENSI KKSS SULTENG "Antara Ada Dan Tiada"

Gambar
Setujukah Hi. Tjabani Lanjut...? Pertanyaan inilah yang muncul, dalam diskusi KKSS pada tanggal, 24 Desember 2022 di Restouran Kampung Nelayan Kota Palu. Sebagaimana forum diskusi pada umumnya, moderator diskusi menyampaikan pengantar tentang eksistensi KKSS Sulteng. Dalam pengantarnya Andi Ridwan Batara Guru, SH. menguak sejumlah fakta, potensi dan harapannya terhadap KKSS Sulteng. Masa kepemimpinan ketua KKSS Sulteng hanya 1 (satu) periode. Di era H. Tjabani sebagai Ketua, KKSS Sulteng kacau balau. Badan Pengurus Daerah (BPD) kebanyakan hanya mandat dan tanpa melalui musyawarah daerah. Hubungan antara pengurus atau pemegang mandat yang baru dengan pengurus sebelumnya putus dan tanpa koordinasi. Demikian halnya dengan pengurus pilar, nyaris tanpa koordinasi. Padahal KKSS mestinya berfungsi untuk mengkoordinasikan pilar-pilar. Karena kekuatan KKSS ada pada pilar - pilar.  Secara organisasi KKSS mesti dikritisi. Meskipun KKSS Sulteng memiliki sumberdaya manusia yang meli...